DPR Nilai Isu Kepala BIN dari Militer atau Sipil tak Lagi Relevan

redpassion_large

Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris menilai perdebatan posisi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang akan diisi dari kalangan militer atau sipil tidak perlu lagi diperuncing, sebab Presiden Jokowi telah mengusulkan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kepala BIN. Apalagi Budi dinilai sosok yang mumpuni untuk memimpin lembaga telik sandi itu.

"Saya rasa sudah tidak relevan, yang penting adalah sosok. Dan saya rasa Pak Budi Gunawan mampu untuk memimpin lembaga intelijen," kata Charles di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/9/2016) malam.Charles mencontohkan, di negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Direktur CIA tidak selalu dari militer. Begitu pula lembaga intelijen Inggris, M16. Dalam kurun waktu 20 tahun, kepemimpinan M16 bahkan dipimpin dari kalangan sipil.

Menurut charles, isu Kepala BIN dari kalangan sipil atau pun militer tak perlu dibesar-besarkan. Sebab yang terpenting adalah hasil kinerja Budi Gunawan nanti.

"Yang penting kan hasil kerja, dan saya yakin Pak Budi Gunawan mampu melakukan perubahan-perubahan di BIN sehingga kerja-kerja BIN lebih efektif membantu pemerintah," ujarnya.

Jika nanti Budi Gunawan menjabat sebagai kepala BIN, politikus PDIP ini berharap agar Budi Gunawan dapat membangun koordinasi dan komunikasi baik antar lembaga atau dengan penegak hukum lain.

Karena dengan begitu, kata Charles, kinerja BIN dapat lebih maksimal dalam menjaga keamanan negara. Hal itu menurutnya sangat penting. Bukan hanya di Indonesia, tapi juga lembaga intelijen lainnya di dunia.

"Misalnya di Amerika dalam Kongres Amerika telah mengeluarkan laporan bahwa kejadian WTC karena lemahnya koordinasi antara CIA dengan penegak hukum, sehingga informasi yang sudah didapatkan oleh CIA tidak bisa ditindaklanjuti oleh penegak hukum," jelas dia.

Namun saat ini, Amerika telah mempunyai sistem berbagi informasi yang mewajibkan setiap badan intelijen dan lembaga penegak hukum saling berbagi informasi dan berkoordinasi.

Dia berharap, sistem itu bisa diterapkan di era kepemimpinan Budi Gunawan. "Saya yakin Pak Budi Gunawan mampu melakukan itu. Beliau juga piawai dalam membangun komunikasi dan kordinasi baik di internal maupun antar lembaga," tegas dia.

Sumber : Metrotvnews