Novanto Harus Mundur Agar DPR Tak Terbebani Skandal

Desakan agar Ketua DPR Setya Novanto mundur dari jabatannya karena kasus dugaan pencatutan Presiden dan Wapres terus mengalir. Novanto diminta mundur agar tak membebani DPR.
"Terlepas dari proses yang masih harus dibuktikan, Setya Novanto sendiri sudah mengakui bahwa dia bersama dengan pengusaha minyak Reza Chalid menemui Presdir PT Freeport Indonesia yang dalam pertemuan tersebut ketiganya mendiskusikan perpanjangan kontrak Freeport. Terlepas dari ada tidaknya upaya pemerasan dari SN, pertemuan lobi-lobi ini sendiri sudah melanggar etika," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (18/11/2015).
Dengan pelanggaran etika itu, Charles Honoris mendesak Novanto untuk mengundurkan diri jabatannya. Menurut anggota Komisi I DPR ini, Novanto membebani DPR.
"Setya Novanto harus mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR agar kegaduhan yang terus-menerus diciptakannya dapat segera selesai dan energi bangsa tidak habis untuk hal-hal seperti ini. Setya Novanto ini sudah berhasil menyandang predikat Ketua DPR paling gaduh dalam sejarah bangsa ini," ujar Charles Honoris.
"Novanto harus mundur agar DPR bisa kembali fokus bertugas melayani rakyat dengan maksimal dan tidak terbebani dengan skandal demi skandal yang dilakukan oleh pimpinan DPR," imbuh Charles Honoris.
Sumber Detik.com