KSAU Dinilai Melecehkan Kemampuan Anak Bangsa

redpassion_large

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Agus Supriatna dinilai telah menghina PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dengan menyebut bahwa perusahaan pelat merah itu tidak bisa memproduksi sayap pesawat terbang. Sehingga TNI AU akhirnya lebih memilih membeli helikopter AgustaWestland AW-101 ketimbang Super Puma.

Anggota Komisi I DPR Charles Honoris menyatakan tak habis pikir dengan apa yang telah diungkapkan KSAU. Menurut dia, ucapan Agus Supriatna telah melecehkan kemampuan anak bangsa.

"Itu statemen yang berlebihan dan merendahkan kemampuan anak negeri," ujar Charles Honoris, Minggu (29/11/2015).

Agus Supriatna yang juga Komisaris Utama PT DI ini, kata Charles Honoris, terlihat aneh dan janggal. Mestinya sebagai petinggi di anak perusahaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus bisa lebih menghargai karya-karya yang selama ini telah dihasilkan anak bangsa.

"Saya sangat menyayangkan dari KSAU apalagi dia Komisaris Utama PT Dirgantara Indonesia. Seharusnya mempunyai kepercayaan yang lebih tinggi kepada PT Dirgantara Indonesia," kata politisi muda PDI Perjuangan Charles Honoris.

Menurut Charles Honoris, produk dalam negeri tak boleh direndahkan karena selama ini ada beberapa perusahaan asing yang telah menggunakan jasa PT DI dalam membuat bagian komponen dari pesawat terbang. Hal itu merupakan prestasi terbesar yang ditorehkan anak negeri.

"Selama ini sudah membuat cukup banyak, dan di jual ke negara asing," kata Charles Honoris.
Sebelumnya, KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna menyatakan bahwa pihaknya tetap memilih helikopter AW-101 dalam rangka memberi pelayanan terhadap kepala negara serta tamu negara. Ia menyingkirkan EC-725 buatan PT DI lantaran sudah melalui proses kajian.

TNI AU tak memilih produk PT DI lantaran dianggap tidak mampu memproduksi alutsista udara. Bahkan seakan muncul sindiran bahwa PT DI untuk membuat seperti sayap pesawat terbang saja tidak bisa.

Padahal, berdasarkan informasi yang dihimpun Okezone, ada banyak prestasi yang telah ditorehkan PT DI dalam membuat komponen pesawat. Di antaranya:

Pesawat Sayap Tetap

1. N-2130, Proyek Dihentikan karena krisis finansial Asia 1997 2. N-250 3. NC-212 4. CN-235 5. N-219 6. N-245, pengembangan dari CN-235 dengan peningkatan kapasitas pesawat

Komponen pesawat

1. Komponen sayap dari Boeing 737

2. Komponen sayap dari Boeing 767

3. Komponen sayap dari Airbus A320

4. Komponen sayap dari Airbus A330

5. Komponen sayap dari Airbus A340

6. Komponen sayap dari Airbus A380

7. Komponen sayap dari Airbus A350

8. Komponen ekor dari Sukhoi Superjet 100

Helikopter

1. NBO 105 dipergunakan secara luas di Indonesia, lisensi dari MBB Jerman. Dihentikan sejak juli 2011.

2. NBK 117

3. NBell 412 lisensi dari Bell Helicopter, AS 4. NAS 330 Puma lisensi dari Aerospatiale, Perancis 5. Eurocopter 332 Super Puma Pengembangan dari Puma, lisensi dari Eurocopter, Perancis 6. Eurocopter Fennec pengganti NBO 105.

7. Eurocopter Ecureuil pengganti NBO 105.

8. Eurocopter EC725

9. Tailboom dan fuselage dari EC 725 dan EC 225

Lainnya

1. SUT Torpedo

2. Turbin Uap 2 MW oleh PT Nusantara

3. Turbin Propulsi (anak perusahaan PT DI) 4. Turbin Uap 4 MW oleh PT Nusantara 5. Turbin Propulsi (anak perusahaan PT DI) 6. Hovercraft.

Sumber okezone.com