Anggota Komisi I: Upaya Persuasif Kepada Kelompok Abu Sayyaf Harus Diutamakan

redpassion_large

Dua orang WNI berhasil kabur dari penyanderaan teroris kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Pemerintah diharapkan segera melakukan upaya persuasif dalam upaya pembebasan WNI lainnya yang masih disandera.

Anggota Komisi I DPR Charles Honoris mengatakan, hingga kini masih ada sembilan WNI yang masih disandera Abu Sayyaf. Pemerintah diminta fokus untuk upaya pembebasan. 

"Kita sangat bersyukur ada dua WNI yang berhasil melarikan diri dari tawanan kelompok Abu Sayyaf. Namun masih ada 9 WNI lagi yang masih disandera oleh kelompok tersebut. Fokus pemerintah saat ini harus pada bagaimana memastikan keselamatan 9 WNI yang masih menjadi sandera Abu Sayyaf dan segera memulangkan para sandera ke tanah air," kata Charles kepada detikcom, Jumat (19/8/2016).

Charles mengatakan, dibutuhkan kehati-hatian dan kewaspadaan dalam upaya pembebasan 9 WNI yang masih disandera tersebut. Pihak di luar pemerintah juga diharapkan bisa menahan diri untuk tidak memperkeruh suasana.

"Saya berharap, pihak-pihak lain di luar pemerintah agar bisa menahan diri untuk tidak memperkeruh suasana. Jangan sampai para penyandera terprovokasi yang akhirnya bisa membahayakan nyawa para sandera WNI. Segala macam operasi penyelamatan dan penanganan harus satu pintu dan dikoordinir oleh crisis center yang dibentuk oleh pemerintah," kata Charles.

Charles juga mengatakan, pemerintah RI harus terus melakukan komunikasi dengan pemerintah Filipina untuk upaya pembebasan sandera lainnya. Permintaan untuk gencatan senjata oleh pemerintah Indonesia dinilai Charles sudah tepat. 

"Dalam kondisi seperti sekarang, di mana kelompok penyandera sepertinya sudah mulai terpojok, upaya-upaya persuasif harus di kedepankan. Permintaan Menlu Retno agar militer Filipina sementara melakukan gencatan senjata sudah benar. Apapun itu, keselamatan para sandera adalah prioritas utama," kata Charles.

Sumber : Detik.com

Video CH