Kasus Dwi Adalah Momentum Aparat Bongkar Jaringan IS di Indonesia

redpassion_large

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memastikan Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho terlibat gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (IS).

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi I DPR, Charles Honoris, meminta aparat terkait seperti Kepolisian, Badan Intelijen Negara (BIN), Imigrasi dan BNPT terus berkoordinasi untuk mengusut masalah itu. Aparat harus segera memulangkan yang bersangkutan ke Indonesia sebagai tindakan preventif.

"Kita mengharapkan, aparat kepolisian dan aparat terkait bisa segera memulangkan yang bersangkutan ke Indonesia. Kita perlu melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari hal serupa terjadi lagi,” ujar Charles Honoris di Jakarta, Rabu (11/11).

Politisi muda PDI Perjuangan itu mengatakan, aparat terkait juga harus segera melakukan koordinasi hal itu ke pihak Suriah. Seharusnya, aparat intelijen sudah mengantisipasi akan masuknya Dwi Djoko ke gerakan IS.

"Tentunya ini menjadi suatu momentum bagi intelijen dalam membongkar jaringan (IS) di Indonesia. Ini pasti ada jaringanya. Ini harus kerja keras Polri, BIN dan BNPT untuk menyelidiki jaringan itu,” kata Charles Honoris.

Sebagaimana diketahui, Dwi Djoko terlibat dalam gerakan IS setelah dilakukan pendalaman. Dwi bersama keluarganya sudah tidak berada di Indonesia. Dwi diduga sudah berada di Irak.

Sumber Beritasatu.com