Serap Aspirasi Dan Seminar Pemuda Tentang Empat Pilar Kebangsaan di Kec. Kalideres

redpassion_large

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) memiliki tanggung jawab untuk mengukuhkan nilai  - nilai fundamental kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan mandat konstitusional yang diemban. Maka dari itu MPR menjalankan tugas memberikan nilai – nilai luhur bangsa yang terdapat pada Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika yang dimplementasikan dalam bentuk Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Sebagai Anggota DPR/MPR, Charles Honoris juga terlibat aktif dalam menjalankan tanggung jawab tersebut .

Pada tanggal 1 Maret 2015 bertempat di Aula Karang Taruna Kelurahan Pegadungan, Charles Honoris menyelenggarakan kegiatan Serap Aspirasi dan Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yang dihadiri oleh ratusan Karang Taruna Kelurahan Pegadungan. Pembicara yang turut dihadirkan antara lain Doddy A. Matondang (Ketua Ikatan Abang None Jakarta) dan  Stefanus Asat Gusma (Guru Kader Empat Pilar) serta M. Arif Rachman (Ketua Karang Taruna Jakarta Barat).
Pada saat diwawancarai Charles Honoris berpesan pentingnya generasi muda memperkuat pemahaman dan menguasai pengetahuan tentang wawasan kebangsaan dan mengharapkan Karang Taruna sebagai organisasi kepemudaan untuk berperan aktif menyelenggarakan kegiatan – kegiatan yang positif dalam proses pembentukan karakter anak muda yang aktif dan toleran.

Hal – hal yang diberikan penekanan penting pada sosialisasi ini adalah konsepsi utuh Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yaitu pertama, Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara harus menjadi jiwa yang menginspirasi  seluruh pengaturan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kedua, Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 sebagai hukum dasar merupakan kesepakatan umum warga negara mengenai norma dasar dan aturan dasar dalam kehidupan bernegara. Ketiga, konsepsi tentang bentuk Negara Indonesia menganut bentuk Negara kesatuan yang menjunjung tinggi otonomi dan kekhususan daerah sesuai dengan budaya dan adat istiadatnya. Keempat, konsepsi tentang semboyan Negara dirumuskan dalam Bhineka Tunggal Ika yang memiliki makna berbeda – beda tetap satu jua.

Selain adanya penjelasan konsepsi utuh empat pilar ini para pembicara pun mengetengahkan situasi kebangsaan terkini adanya ancaman serius terhadap persatuan dan kesatuan bangsa yang dipengaruhi faktor yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Dari dalam negeri diantaranya ketidakharmonisan pola interaksi antar umat beragama, fanatisme kedaerahan, ketidak adilan ekonomi, kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku sebagian pemimpin dan tokoh bangsa, tidak berjalannya penegakan hukum secara optimal dan sebagainya. Dari luar negeri yaitu pengaruh globalisasi dengan persaingan antar bangsa dan intervensi kekuatan global dalam perumusan kebijakan nasional.

Proses sosialisasi ini pun sangat interaktif dan para peserta antusias dengan mengajukan pertanyaan dan sekaligus tak luput menyampaikan harapan – harapan yang terbaik bagi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara ke depan. (RK)