Djarot Janji Kartu Jakarta Lansia Segera Diterapkan

redpassion_large

Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menyatakan, Kartu Jakarta Lansia (KJL) akan segera diterapkan tahun ini. Anggaran yang akan digunakan adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan DKI 2017.

"Program ini akan kita masukkan ke dalam APBD perubahan DKI 2017. Nanti akan dikoordinasikan oleh Dinas Sosial DKI. Sehingga kita punya data berdasarkan nama, alamat dan profil lansia di Jakarta. Ini akan dibantu oleh kelompok Dasa Wisma dan Tim PKK," kata Djarot saat blusukan ke Jalan Samudera RT 02 RW 06, Kelurahan Cipulir, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (14/3).

Pria yang akrab disapa Bang Haji Djarot ini mengatakan, program KJL ini lahir dari hasil diskusi antara Gubernur nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan dirinya, sebelum mereka mengambil cuti kampanye.

( Baca juga: Pemprov DKI Siapkan Delapan Bus Sekolah Ke Rusun Pesakih )

"Sebelum cuti, akhirnya saya dengan Pak Ahok diskusi. Kita luncurkan KJL. Kenapa KJL, karena nanti fungsinya sebagai KTP. Setiap bulan nanti mereka akan ditransfer dana untuk membantu biaya hidup. Dana itu bisa dibeli untuk susu, vitamin dan makanan bergizi," jelasnya.

Untuk mewujudkan program tersebut, kata Djarot, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sedang melakukan pendataan jumlah lansia yang ada di enam kota wilayah DKI Jakarta. Khususnya, lansia yang berasal dari keluarga tidak mampu.

Menurut data Jakarta Dalam Angka 2016, penduduk lanjut usia berumur 50 hingga 65 tahun ke atas di DKI Jakarta ada sebanyak 1.604.187 jiwa. Dari data ini masih harus dielaborasi mana lansia yang termasuk golongan tidak mampu yang akan diprioritaskan akan menerima KJL.

( Baca juga: Penghuni Rusun Di Jakbar Dilatih Seni Budaya Betawi )

"Kita ingin mendata semua lansia yang hidupnya masih kekurangan. Karena mereka yang tidak bersedia ditampung di panti werdha milik Dinas Sosial DKI ingin dekat dengan keluarganya. Kita harus hargai itu. Bagaimana pun dekat dengan keluarga itu obat supaya sehat," ujarnya.

Selain lansia yang tidak mampu, lanjutnya, lansia yang tidak mau pindah ke panti werdha sosial karena ingin tetap tinggal bersama anak-anaknya, juga akan diprioritaskan mendapatkan KJL.

Karena itu, kata Djarot, pihaknya telah meminta lurah, RT dan RW melakukan pendataan lansia di wilayah mereka masing-masing yang betul-betul membutuhkan bantuan KJL, agar pemberian dana tersebut tidak salah sasaran.

"Sehingga, lansia yang mendapatkan KJL tidak hanya lansia yang berada di panti sosial, tetapi juga yang ada di rumah-rumah. Dengan begitu, kualitas hidup lansia di Jakarta akan naik," paparnya.

( Lihat juga: Charles Honoris Serap Aspirasi dan Pengobatan Gratis di Rusunawa BCI, Cengkareng )

Sebab, kata Djarot, salah satu visi misi Ahok-Djarot adalah mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang saat ini sudah mencapai 79,99. Ditargetkan dalam waktu dua tahun, IPM di Jakarta sudah mencapai 80.

Untuk besaran dana KJL yang akan diberikan kepada lansia per satu orang belum dapat ditentukan. Karena masih dihitung besaran kebutuhan hidup yang diperlukan oleh lansia.

"Kita masih hitung besarannya berapa. Tapi tahun ini kita targetkan sudah diberlakukan dan sudah masuk dalam APBD Perubahan DKI 2017. Dan ini hanya berlaku bagi warga Jakarta yang memiliki KTP Jakarta," jelasnya.

Sumber : Beritasatu

Video CH