Politisi PDI Perjuangan: Infonya Setya-Fadli Disarankan Tak Hadiri Acara Trump, tapi "Ngeyel"

Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Charles Honoris, mengaku mendapat informasi bahwa Ketua DPR RI Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon sudah diperingatkan untuk tidak menghadiri acara yang digelar bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Informasi itu menjadi salah satu bahan untuk melaporkan keduanya ke Mahkamah Kehormatan Dewan.
Baca juga Hadir Di Kampanye Capres AS, Setya Dan Fadli Dianggap Langgar Etika!!
"Saya dapat info bahwa dari pihak Kemenlu dan beberapa anggota DPR RI yang ada di Amerika Serikat saat itu menyarankan kepada para pimpinan DPR RI untuk tidak hadir. Tapi, mereka masih ngeyel datang ke sana menganggap biasa-biasa saja," kata Charles Honoris di Jakarta, Senin (7/9/2015).
Menurut politisi muda Charles Honoris, jika memang informasi tersebut benar, maka pertemuan antara Novanto dan Fadli dengan Trump bukan suatu kebetulan. Meski demikian, ia menyerahkan kepada MKD untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
Baca juga Charles Honoris Berharap Setya Novanto Dan Fadli Zon DapatSanksi Tegas Dari MKD
Ia menambahkan, baik Trump maupun pimpinan DPR telah memiliki petugas protokoler yang mengatur aliran kegiatan masing-masing. Ia tak sependapat apabila ada pihak-pihak yang menyebut kehadiran Fadli dan Novanto saat konferensi pers itu lantaran terjebak.
"Artinya, pengaturan itu tidak mungkin dilakukan tanpa ada pengaturan sebelumnya," ujar Charles Honoris.
Sebelumnya, Fadli tidak habis pikir mengapa dirinya akan dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) karena menghadiri acara konferensi pers bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Menurut dia, kehadiran rombongan DPR di acara tersebut adalah hal biasa dan bukan bentuk dukungan politik kepada Trump.
Baca juga Charles Honoris: Sepertinya Donald Trump Bisa Dipanggil MelaluiVideo Call
"Mereka mau melaporkan ke MKD seolah-olah kita hadir saat kampanye Donald Trump. Saya kira ini orang yang gagal paham, mau melakukan manuver-manuver yang enggak perlu, dan akan berbalik ke mereka sendiri," kata Fadli saat dihubungi, Senin (7/9/2015).
Fadli mengatakan, pertemuan dengan Trump dilakukan secara spontan dan tidak ada dalam agenda kerja pimpinan DPR. Pertemuan dilakukan karena dia dan Setya Novanto kenal baik dengan Trump.
Sumber Kompas.com