Jalur Perbatasan - Indonesia Pintu Masuk Penyelundupan Narkotika

Jakarta (RKCH) – Indonesia kini menjadi pasar sabu-sabu terbesar di Asia Tenggara. BNN memperkirakan jumlah barang haram yang beredar di tanah air di tahun 2014 hingga mencapai 220 ribu kilogram, jumlah ini dapat dikonsumsi 4 juta orang setiap hari sepanjang tahun.
Berhasil masuk dan beredar di Indonesia membuat perkerjaan rumah tersendiri bagi bangsa yang berpenduduk lebih dari 230 juta jiwa ini. Dari data yang dihimpun BNN sedikitnya ada 398 upaya penyelundupan terungkap.
Di pulau Kalimantan menjadi pusat jalur para penyelundup untuk merangsek masuk ke Indonesia. Ada dua tempat yang menjadi favorit jalur penyelundupan, Nunukan dan Sebatik, Kalimantan Utara. Ini di sebabkan, karena kurangnya pengawasan dalam pemeriksaan para penumpang dari Malaysia yang melintas diperbatasan tersebut.
Negara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Serta negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau ini menjadi tujuan para penyelundup narkotika yang kerap memanfaatkan perbatasan laut yang longgar terutama sekitaran perbatasan Kalimantan dan Selat Malaka. Sumber : Tempo (17/6)
Hal ini masih teringat dibenak seluruh masyarakat Indonesia terkait kebijakan mengeksekusi terpidana mati narkoba yang merupakan warga negara (WN) Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, walau di tengah tekanan pemerintahan asing, pemerintah Indonesia tetap berpendirian mengeksekusi keduanya.
Charles Honoris, Anggota Komisi I DPR RI berpendapat, menurutnya, pemerintah tak perlu takut karena ruang diplomasi masih terbuka luas bagi pemerintah terkait hubungan dengan negara-negara asal para penyelundup, komitmen kita jelas yaitu memerangi narkoba di dalam negeri.