Tatap Muka dan Serap Aspirasi Charles Honoris di Kel. Kembangan Utara

redpassion_large

Pada reses kali ke- 4 pada masa sidang ke-II DPR-RI, Charles Honoris mengunjungi Kec. Kembangan. Ini adalah kunjungan pertamanya ke Kel. Kembangan Utara pasca terpilih menjadi Anggota DPR-RI. Bersama tokoh masyarakat setempat H. Saman, Wakil Camat Kembangan Mas’ud Effendi, dan perwakilan dari Kel. Kembangan Utara Andre. Langit Jakarta yang sedang tidak bersahabat, tidak menyurutkan semangat masyarakat Kel. Kembangan Utara untuk bertemu dengan wakilnya.

Kekisruhan yang terjadi di Pemprov dan DPRD DKI Jakarta telah dirasakan oleh masyarakat, keluhan ini dapat dirasakan oleh masyarakat kepada Charles Honoris. Masyarakat menagih keefektifan program pemerintah Jakarta, apalagi ditambah dengan naiknya harga pangan yang sangat dirasakan kelompok masyarakat menengah ke bawah. Seperti yang dituturkan oleh Halimah salah satu warga sekitar, ia merasakan bahwa program KJP (Kartu Jakarta Pintar) tidak berjalan baik.

Menurut Charles Honoris, tersendatnya salah satu program Pemprov DKI Jakarta diakibatkan karena konflik antara Pemprov dan DPRD DKI Jakarta. Tidak hanya itu, masalah birokrasi juga masih menjadi kendala, seorang ibu mengeluhkan bahwa salah satu tetangganya tidak dapat menggunakan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan di salah satu Rumah Sakit di Jakarta Barat, padahal kondisinya sedang kritis akibat diabetes.

Menanggapi hal tersebut, Tim RKCH (Rumah Konstituen Charles Honoris) segera melakukan pendataan untuk segera dilaporkan ke Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Barat.


Dari banyaknya pertanyaan pada kegiatan reses kali ini, Charles Honoris menaruh perhatian khusus kepada salah satu aspirasi yang dilontarkan salah satu konstituennya yang merupakan Ketua RT 04, bahwa Kel. Kembangan Utara tidak memiliki SMP dan SMA Negeri. Menyikapi hal tersebut, Charles Honoris berjanji akan mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk menggunakan APBD atau bila tidak tersedianya anggaran akan dikoordinasikan dengan Komisi X DPR-RI sehingga menjadi program di dalam APBN.