Teladan Joko Widodo

Dulu waktu Jokowi masih kecil, sekitar tahun 1967, ia selalu berbuka puasa dengan kacang tanah, singkong rebus dan segelas air putih. Bapaknya masih nyupir truk, jadi sebelum jadi tukang kayu, Ayah Jokowi nyopir truk lalu ibunya berjualan bambu untuk menambah penghasilan. Namanya juga anak kecil, Jokowi minta ayam “Bu, mbok sekali-kali kulo buka dengan makan ayam goreng”. Tanpa sengaja bapaknya mendengar permintaan Jokowi. Lalu bapaknya ngomong ke Jokowi “Le, anakku…singkong rebus itu bapak dapatkan dari keringat bapak, dari uang yang jujur, sekarang kamu prihatin, tapi percaya, le …uang yang jujur akan menjadikanmu orang yang besar, orang yang terhormat tapi bila kamu besar nanti tetaplah makan dari uang yang jujur, yang berasal dari keringat dan doamu”
Jokowi amat menghormati Ibu-nya, sejak kecil Ibu-nya Jokowi membantu Ayah Jokowi berjualan apa saja untuk sekolah anaknya. Ibunda Jokowi adalah ikon seorang perempuan Indonesia yang kukuh, bersahaja, melihat ke depan sebagai dunia yang cerah, mengorbankan dirinya untuk kelancaran hidup dan masa depan anak-anaknya. Jokowi sejak kecil membantu Ibu-nya berdagang bambu, dia dengan senang bisa memberikan uang ke Ibunya “Ini untuk adik-adik Bu” kata Jokowi saat ia pertama kali bisa membantu Ibunya berdagang bambu. Kata yang paling indah di bibir umat manusia adalah kata ‘Ibu‘, dan panggilan paling indah adalah ‘Ibuku‘.
Kini banyak orang yang heran dengan tingkah Jokowi yang langsung turun ke lapangan, banyak kaum intelektual melihat Jokowi mengerjakan pekerjaan sekelas staff, tapi bukan itu yang dilakukan Jokowi, Jokowi langsung melibatkan diri di tahap awal untuk melihat gambaran agregat, dia bukan melakukan kerjaan rinci hanya ingin mencari gambaran besarnya, dia tidak duduk di kantor lalu mempercayai laporan-laporan berdasarkan kertas kerja, tapi dia melihat langsung.